Kasus ini dialami oleh salah satu siswi SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta yang bernama Mariska. Dia adalah siswi yang duduk di
bangku kelas VIII. Dia merasa sangat takut ketika harus berpidato, sehingga dia
ingin sembuh dari ketakutannya tersebut dengan proses hipnoterapi. Sebelumnya,
dia sudah pernah mengalami hipnoterapi, jadi terapis lebih mudah untuk
membuatnya dalam kondisi hipnosis.
Terapis : Halo, nama adik siapa?
Klien : Mariska, kak.
Terapis : Apa yang bisa kakak bantu? Kamu ingin
sembuh atau ingin percaya diri, atau ada hal lainnya?
Klien : Saya ingin sembuh dari ketakutan saya
kak. Saya takut saat berpidato. Rasanya tidak tahu kenapa takut sekali dan
selalu gugup berlebihan.
Terapis : Baik, kamu sudah siap untuk sembuh dari
ketakutan kamu? Kalau sudah, kita mulai sekarang ya?
Klien : Iya kak, siap.
Terapis : Mariska, sekarang posisikan tubuh kamu
serileks mungkin. Jika sudah, sekarang mari ambil napas dari hidung kemudian
buang lewat mulut (saya ikut memperagakan
mengambil napas dan membuang napas lewat mulut). Bagus Mariska, lakukan
terus. Nah ambil napas yang kuat dari hidung kamu, buang. Terus Mariska, bagus,
sekarang tidur! (Saya menutupkan telapak
tangan saya secara cepat ke mata klien dan mendorongnya secara perlahan-lahan).
Klien : Badannya
lemas dan sudah masuk ke kondisi hipnosis.
Terapis : Tidur semakin dalam, sangat dalam, semakin
rileks. Saat ini, nikmati tubuh kamu yang sedang rileksasi dan nikmati udara
segar yang kamu hirup saat ini! Semakin kamu menghirup napas, maka badan kamu
semakin lama semakin lemas. Lemas. Lebih lemas daripada sebelumnya. Mariska,
saya akan memulai membantu kamu untuk terbebas dari rasa ketakutanmu saat
berpidato. Apapun yang saya katakana nanti dan apapun yang saya sugestikan
nanti menjadi nyata dan sangat nyata bagi kehidupan kamu. Jika mengerti,
anggukkan kepala!
Klien : Menganggukkan
kepala.
Terapis : Bagus. Sekarang kamu imajinasikan bahwa
kamu sedang dalam keadaan 10 menit sebelum pidato atau presentasi.
Klien :
Badannya mulai gemetar dan telapak tangannya mulai dingin. Dia kelihatan sangat
takut karena ekspresi wajahnya semakin pucat.
Terapis : OK
Mariska, saya tahu keadaan kamu ketika akan berpidato. Sekarang, besuk dan
seterusnya ketika kamu akan berpidato maka perasaan yang kamu rasakan kemarin
dan tadi menjadi hilang dan diganti oleh rasa tenang. Mengerti?
Klien : Menganggukkan
kepala.
Terapis : Sekarang, bayangkan lagi kamu berada dalam
keadaan 10 menit sebelum pidato! Rasakan Mariska, kamu benar-benar rileks dan
percaya diri. Kamu ebnar-benar semangat tentang pidato kamu. Kamu telah
siap…kamu siap…kamu siap. Kamu memiliki hal-hal besar untuk dikatakan dan kamu
tahu bahwa setiap orang tertarik untuk mendengar apa yang akan kamu katakan.
Sekarang imajinasikan diri kamu berjalan di atas panggung…di ruang pertemuan
atau di ruang yang biasanya kamu berpidato. Semua mata tertuju padamu dan itu
karena kamu terlihat sangat menarik. Tersenyumlah…kamu tersenyum dan kamu
sangat percaya diri. Kamu tahu dan sadar bahwa kamu memiliki hal-hal menarik
untuk dikatakan.
Munculkan imajinasimu dan saat
ini kamu sedang berbicara. Semua kata-kata mengalir dengan mudah…kamu
mengatakan semua hal dengan benar dan semua orang mendengarkanmu. Mereka semua
menganggukkan kepala karena mereka mengerti apa yang kamu katakana, kamu
semakin bersemangat dan tersenyum bahagia. Setiap ada yang bertanya, kamu siap
dan mampu menjawabnya dengan mudah. Kamu sadar dan kamu yakin bahwa kamu
menjawabnya dengan percaya diri dan langsung. Sekarang, imajinasikan diri kamu
di kemudian hari setelah pidato…kamu sangat bahagia dan puas sekali karena
pidato kamu berhasil dan sukses. Ekspresikan…ekspresikan kesuksesan pidato
kamu. Semua bertepuk tangan dan mengucapkan selamat.
Klien : Tersenyum
lebar dan menggenggam tangan kanannya kemudian berkata “yesss”. Wajahnya yang
awalnya pucat menjadi sangat riang dan serasa puas sekali.
Terapis : Bagus sekali Mariska, nikmati rasa
tersebut. Perasaan tersebut sangat nyata dan semakin nyata dalam diri kamu.
Kamu menyadari bahwa berbicara di depan umum bukanlah sesuatu yang membuat
gugup. Mariska memiliki banyak hal-hal untuk dikatakan dan orang-orang
mendengarkan serta menikmati kamu ketika berpidato. Kamu sangat percaya diri
dan bahkan ingin berpidato lagi. Semua yang kamu imajinasikan tadi sangat nyata
dan menjadi nyata dalam diri dan kehidupan kamu saat ini, besuk, dan selamanya.
Nikmati rasa percaya diri tersebut, nikmati rasa rileks sebelum berpidato, dan
nikmati rasa bangga setelah kamu melakukan pidato. Sekarang saya akan
menghitung mundur, dari angka lima hingga satu. Semakin turun angkanya maka
kamu semakin sadar. Lima, Mariska sangat percaya diri dan sangat senang
berpidato…empat, kamu semakin senang berpidato…tiga, percaya diri kamu lebih
besar daripada sebelumnya…dua, persipakan diri kamu untuk bangun dan membuka
mata…dan satu, buka mata dengan segar dan sangat sehat.
Klien : Membuka
mata dan matanya terlihat merah. Hal tersebut menandakan bahwa dia masuk ke
dalam kondisi hipnosis sempurna.
Terapis : Apa yang kamu rasakan?
Klien : Rasanya saya ingin berpidato kak. Rasanya
sangat ercaya diri, terus senang, dan puas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar