Kasus ini
ditangani langsung oleh Master Yudi di rumah ibu Siti, Jl. Kartini 36 B Ambarawa,
salah satu peserta pelatihan hipnosis saya di Ambarawa, Semarang. Anak ibu Siti yang
bernama Aska tidak dapat berbicara dengan jelas dan kakinya tiak dapat
digunakan untuk berjalan, umurnya sudah 4 tahun. Kaki anak tersebut sangat
lentur, tetapi dia sangat aktif. Terapis tidak menggunakan teknik hipnosis
dengan tertidur, namun menggunakan teknik EFT atau Emotional Freedom Technik.
Master Yudi : Selamat malam Ibu Siti.
Ibu
Siti : Selamat malam mbak Master. Ini
anak saya yang harus diterapi master.
Ibu
Siti menggendong anak laki-lakinya yang bernama Aska. Tubuhnya sangat lentur
dan telapak kakinya sedikit serong ke luar. Saya melihat anak tersebut sangat
aktif karena ketika saya menyapa Aska, dia tersenyum lebar dan bersuara “aaaaaaa”.
Master Yudi : Halo Aska. Aska pintar sekali.
Aska
tersenyum lebar dan bersuara “aaaaaaa”, kemudian dia turun dari gendongan ibunya.
Saya melihat dia sangat cepat merangkak. Dia merangkak tanpa menggunakan lutut,
tetapi dia merangkak dengan kedua telapak tangan, sehingga badan sampai kaki
diseret. Ketika pertama saya datang, Aska tidak mau mendekat, tetapi saat saya
memperlihatkan game, dia sangat
senang dan mau mendekat. Ibu Siti menceritakan kronologi ketika Aska mulai
tidak bisa berjalan.
Master Yudi : Aska ini aktif sekali Bu, biasanya dia
sering mengucapkan kata apa?
Ibu
Siti : Iya Master, dia sebenarnya
aktif tetapi kakinya lemas sekali. dia baru bisa ngomong aaaaaa, iiaaaa, begitu Master. Padahal dulu dia sudah mulai
berjalan Master, sudah bisa berbicara mama,
papa.
Master Yudi : Jadi, sebelumnya Aska pernah bisa
berjalan Bu? Pernah bisa bicara mama,
papa juga? Itu awal mulanya bagaimana Bu?
Ibu
Siti : Iya betul Master. Umur
setahun, dia sudah bisa bicara sedikit lancar dan mulai berjalan, tetapi masih
di pegang mamah atau papahnya. Usia setahun lebih 6 bulan dia step Master, panas sekali badannya sampai
Aska ga sadar selama 2 hari. Kata
dokter, memang pertumbuhannya sedikit terlambat, tetapi tidak ada gejala-gejala
autis atau yang lainnya. Setelah step dan
ga sadar itu, dia harus mulai dari
awal lagi Master, kakinya sangat lemas dan sulit bicara. Sudah saya bawa ke
fisioterapi juga dan sampai sekarang masih menjalani fisioterapi, tapi ya masih
seperti ini Master Yudi.
Setelah
mendengar cerita ibu Siti, saya bercanda dengan Aska dan dia merespon dengan
baik. Dia tepuk tangan, kemudian merangkak, tertawa, seperti anak-anak normal
lainnya.
Master Yudi : Baiklah Ibu Siti, hipnoterapi itu tidak
hanya menggunakan metode hipnosis dengan membuat tidur klien, tetapi
hipnoterapi bisa menggunakan teknik terapi EFT atau Emotional Freedom Technik. EFT ini menotok titik meridian klien, jika Ibu pernah mendengar istilah SEFT, itu bagian dari EFT juga.
Ibu
Siti : Saya pernah mendengar SEFT Master. Itu ditotok di kepala, jidat, dan lainnya ya?
Master Yudi : Betul Bu. Teknik ini digunakan untuk
terapi anak-anak atau lansia yang tidak dapat diterapi dengan tidur atau
hipnosis. Nanti saya akan ajari Ibu dan lakukan ke Aska setiap mau tidur dan
bangun tidur, untuk sugesti nanti saya tuliskan.
Ibu
Siti : Baik Master Yudi.
Master Yudi : Aska, kakak punya game nih, tuh bagus kan?
Aska sini main game sama kak Yudi.
Sini sayang.
Aska
mulai merangkak mendekati saya dan dia terlihat sangat senang melihat dan
mendnegar suara game
yang saya mainkan. Ketika Aska mendekat, saya menggengong dan menaruhnya di
pangkuan saya. Saya mulai mengajaknya bermain game, ketika Aska fokus pada game tersebut,
saya mulai mneyentuh titik-titik meridian Aska di pertengahan antara alis kanan
dan kiri, di pelipis kanan, di bawah mata, di bawah hidung dan di dagu. Saya
mengucapkan kalimat sugesti sambil menyentuh titik meridian Aska berkali-kali.
Master Yudi : Bagus Aska. Aska anak pintar, ayukkk mainkan gamenya terus sayang. Iya, bagus sekali. Saat ini dan seterusnya
Aska mudah untuk berbicara, bagus…telapak kaki Aska mudah berjalan….pintar
sekali, kaki Aska kuat untuk berjalan…iyaaa…ikuti kakak ya….M A M A….M A M A…M
A M A…pintar sekali Aska…iya bilang M A M A….M A M A…
Ketika
game
sudah game over, saya memfokuskan lagi ke game
dan saya berhenti melakukan EFT. Ketika dia melihat saya, saya berkata M A M A
secara berulang-ulang, kemudian Aska merespon dengan bersuara “aaaaaa….aaaaaa”
kemudian tertawa. Ketika Aska merespon seperti itu, saya berkata “bagus sekali
Aska, pintar”. Saya mulai mencuri perhatian Aska lagi dan melakukan EFT
berkali-kali. Saya memberikan sugesti bahwa kaki dia kuat untuk berjalan dan
berkata M A M A. Terapi pertama dilakukan dengan ringan, sehingga sugesti yang
diberikan juga sangat ringan. Saya mengajarkan kepada ibu Siti, bagian-bagian
mana saja yang harus di EFT dan bahasa yang harus diucapkan secara
berulang-ulang apa saja.
Setelah
2 minggu, saya kembali ke rumah ibu Siti di Ambarawa, Semarang untuk melakukan
hipnoterapi kedua. Ketika di sana, saya melihat perkembangan Aska yang sangat
bagus. Saya melihat Aska mulai bisa dibantu untuk berjalan atau dalam istilah
bahasa Jawa disebut “tetah”, kakinya sedikit kuat tetapi belum begitu bisa
untuk berjalan. Aska bisa berbicara “M A M A”, “emoh”, “iya”. Saya mulai
menerapi lanjutan.
Master Yudi : Aska anak pintar. Mama mana mama
Aska?
Aska : Mama (Aska berkata “mama” sambil tertawa dan kedua telapak tangannya menutupi
mulut).
Master Yudi : Aska mau main game lagi sama kak Yudi ya? Iya?
Aska : Iiiyyaaa (Aska tertawa lagi dan memegang hp saya).
Master Yudi : Pintar sekali (saya mendudukkan Aska di pangkuan saya dan memperlihatkan game di
depannya). Bagus, anak pintar. Aska mudah berjalan....saat ini dan
selamanya kaki Aska semakin kuat…kaki Aska kuat…kaki Aska jauh lebih kuat untuk
berjalan…kaki Aska mudah untuk berjalan…bagus anak pintar…jadi kaki ini (saya memegang kakinya) mudah dan kuat
untuk berjalan…
Aska
melihat saya dan tertawa sambil berkata “iiiyyaaaaa”. Saya merespon ucapannya
dengan berkata “iya”.
Master Yudi : Iya, Aska semakin mudah dan lacar
ngomong.. Aska pintar ngomong…semakin hari semakin mudah mgomong. Kaki Aska
kuat…sangat kuat….berjalan….bagus, kaki Aska kuat berjalan…(saya menitih Aska untuk belajar berjalan,
sekitar 2 menit Aska mampu menapakkan telapak kakinya untuk berjalan. Sembri
saya menitihnya, saya memberikan sugesti). Bagus aska, kaki Aska sekarang
kuat…kuat…kuat….telapak kaki Aska kuat untuk berjalan…bagus sekali anak pintar
(saya mengulangi terus sugesti tersebut
sampai Aska berhenti).
Ibu Siti kemudian menitih Aska dengan
pelan-pelan. Ketika Ibu Siti menitih Aska, saya di depan Aska dengan jarak yang
sedikit jauh dan membawa game yang
sudah menyala. Setelah saya melakukan hipnoterapi yang kedua, telapak kaki Aska
terlihat kuat menapak di lantai dan kakinya mulai berjalan sedikit-sedikit. Dia
berjalan dengan dititih oleh ibunya dan dia sangat senang ketika melihat game yang saya bawa. Terapi yang seperti ini
memang harus dilakukan berulang-ulang dan harus ada satu motivasi yang membuat
anak suka serta memacu perkembangannya. Terapi yang dilakukan oleh ibu selama
di rumah dan rutin selama beberapa hari, sangat membantu dalam keberhasilan
terapi.